INDICHENEWS- Sudah 49 tahun Che Guevara berkalang tanah, setelah perintah eksekusi mati
datang dari Presiden Bolivia René Barrientos Ortuno pada 9 Oktober 1967 lalu.
Walaupun pada saat itu, CIA menginginkan Che ditangkap hidup-hidup.
Walaupun
hampir setengah abad Che Guevara pergi, namun roh perjuangannya tetap menghiasi
peradaban sampai hari ini, semangat revolusinya sangat digandrungi anak muda,
bahkan mahasiswa-mahasiswa ditingkat universitas tinggi.
Che
Guevara dikenal dunia setelah dia memenangkan revolusi Kuba bersama bersama
dengan duo Castro, Raul dan Fidel pada 1959. Gaung kemeriahan setelah
menumbangkan rezim Batista melanda seantero Kuba. Sebagai bagian dari organ
penting revolusi, Che pun diangkat menjadi menteri untuk menjalankan roda-roda
hasil revolusinya, dan Fidel Castro didapuk sebagai Presiden.
Karier
Ernesto Guevara de la Serna diawali sebagai mahasiswa kedokteran di University
of Buenos Aires. Memenuhi keinginannya yang ingin menjelajahi dunia, ia memulai
petualangannya menyusuri Amerika Latin dengan sepeda motornya pada tahun 1950.
Dari Argentina, ia menyusuri mulai dari Cile, Peru, Ekuador, Kolombia,
Venezuela, Panama, Miami, dan terakhir singgah di Florida.
Selama
di perjalanan itu ia banyak menemui penduduk yang berkubang dalam kemiskinan,
kelaparan, dan menderita penyakit. Tekad pembebasannya pun tumbuh. Ia melihat
Amerika Latin sebagai persatuan Hispanik Amerika dengan kesamaan entitas
kebudayaan dan ekonomi yang membutuhkan strategi pembebasan untuk mengakhiri
penderitaan.
Selepas
menyelesaikan studinya pada Juni 1953, ia segera melanjutkan petualangannya dan
pergi ke Guatemala. Di sana ia bertemu Jacobo Arbenz yang baru terpilih sebagai
presiden secara demokratis dua tahun sebelumnya. Guevara melihat Arbenz
melakukan revolusi dengan menggagas reformasi agraria dan memutus sistem
latifundia yang menekankan kepemilikan tunggal lahan tanah yang luas.
United
Fruit Company, perusahaan buah khususnya pisang milik Amerika di Guatemala,
terkena dampak kebijakan Presiden Arbenz. Benar saja, kudeta atas Arbenz
terjadi pada 1954 oleh sayap kanan Armas dengan dukungan CIA.
Kejadian
ini menjadi titik balik bagaimana Che Guevara melihat Amerika Serikat tidak
menyukai model pemerintahan yang berhaluan kiri dan progresif yang sedang
berjuang memperbaiki ketimpangan sosial ekonomi di tanah Amerika Latin. Sejak
itu Che melihat jalannya sosialisme harus diwujudkan lewat revolusi bersenjata
untuk mengusir para imperialis.
Meninggalkan
Guatemala, Che bertolak ke Meksiko. Disana ia bertemu Fidel dan Raul Castro,
dua orang kakak beradik tahanan politik yang sedang mempersiapkan penggulingan
diktator Fulgencio Batista di Kuba. Che kemudian bergabung dalam Gerakan 26
Juli yang memulai serangan ke Kuba melawan tentara Batista. Memulai kerja
revolusionernya ddengan menjadi dokter medis bagi para gerilyawan, ia juga
kemudian mengangkat senjata.
BBC
menulis kemenangan taktik gerilya telah dicapai oleh Che Guevara, Fidel dan
Raul Castro, juga para pejuang lainnya pada 1959. Mereka punya semangat yang
sama dalam menjalankan negara: anti-imperialisme. Che Guevara kemudian didapuk
menjadi Presiden Bank Nasional Kuba dan setelahnya menjadi menteri industri.
Semasa itu ia berkeliling dunia sebagai duta Kuba mengunjungi negara-negara
dunia ketiga, termasuk ke Indonesia menemui Sukarno.
Petualangannya
tidak berhenti di situ. Ia kemudian meletakkan segala jabatannya di Kuba pada
1965 untuk kembali masuk ke negara-negara berkembang untuk menyebarkan
revolusi. Bertolak ke Kongo, ia melatih pasukan pemberontak agar bisa berperang
gerilya namun mendapati kegagalan karena terpecahnya perjuangan dan faktor-faktor
lain.
Karena
telah berpamitan dengan Kuba, ia enggan kembali dan Radio Praha menuliskan
bahwa ia pernah tinggal di Praha selama enam bulan. Pada 1966, ia diam-diam
kembali lagi ke Kuba dan melanjutkan perjalanan ke Bolivia memimpin pasukan
memberontak terhadap pemerintah René Barrientos Ortuno.
Akhir
Perjalanan Revolusi
National
Security Archive dari The George Washington University melaporkan Félix
Rodríguez, seorang eksil Kuba dari rezim Batista menjadi bagian dari divisi
kegiatan khusus CIA yang punya andil dalam penangkapan Che Guevara. Rodríguez
tampil sebagai anggota penting dari kelompok ini setelah interogasi panjangnya
dengan satu gerilyawan yang ditangkap dan berperan memfokuskan dua batalyon
tentara Bolivia untuk bergerak di lokasi target tempat Guevara beroperasi.
Pagi
hari pada 8 Oktober 1967, pasukan Bolivia menyerbu dengan kekuatan 1.800
tentara dan pertempuran tidak terhindarkan. Guevara terluka dan menjadi tawanan
sedangkan Rodríguez sebenarnya tidak menginginkan Guevara mati. Sesuai dengan
keinginan CIA untuk menangkapnya hidup-hidup. Namun perintah eksekusi mati
datang dari Presiden Bolivia René Barrientos Ortuno.
Gary
Prado, kapten Bolivia yang mendapat perintah penangkapan Guevara mengatakan
alasan Barrientos memerintahkan eksekusi segera adalah agar Guevara tak
melarikan diri dari penjara. Juga mencegah publik Bolivia menjadi simpatisan
Guevara jika ia menjalani serangkaian sidang di pengadilan terbuka.
Adalah
Mario Teran, seorang sersan tentara Bolivia berusia 31 tahun yang secara pribadi
meminta agar dirinyalah yang menembak Guevara. Ia melakukan itu karena ketiga
rekannya tewas dalam baku tembak dengan gerilyawan Guevara. Rodríguez juga
berpesan untuk tidak menembaknya di kepala agar terlihat bahwa ia tewas dalam
sebuah pertempuran.
Pada
9 Oktober 1967, Che dieksekusi di La Higuera, sebuah desa di Bolivia. Seperti
terpacak dalam buku Lee Anderson berjudul Che Guevara: A Revolutionary Life,
Che berucap kepada Teran, “Aku tahu kau datang untuk membunuhku. Tembak, kau
hanya membunuh seorang laki-laki.”
Timah
panas dari senjata Karabin M1 buatan Amerika Serikat pun bersarang di kedua
lengan, kaki, dan dada yang mengoyak paru-paru sang komandante.
Laporan
BBC mengenai Che Guevara menyebutkan, setelah dieksekusi, tubuhnya dimakamkan di
sebuah lokasi rahasia. Baru pada 1997 jenazahnya ditemukan dan dibawa ke Kuba
untuk dimakamkan kembali.
49
tahun berlalu, Che Guevara tetap bersinar sebagai ikon sebuah perjuangan
perlawanan dan progresif. Fotonya dengan tampilan gerilyawan maupun yang sedang
menghisap cerutu khas Kuba tertampil di banyak tempat seantero dunia.
Tidak
hanya di Kuba dan Amerika Latin, Che menjadi ikon budaya populer dunia dengan
banyak adaptasi kisah hidupnya dalam film dan musik. Gambar wajah tampan dengan
janggutnya yang khas itu pun hidup dalam mural-mural dan baju kaus anak-anak
muda.
Sumber: tirto.id
Advertisement
Get 50 free spins and 50 spins from Casino Roll
BalasHapusWhen you sign up to Online 인천 휴게텔 Casino Roll and deposit 파워 볼 검증 사이트 some funds into your account, you 슬롯 will receive 바카라후기 a 50% up to $20 free when 슬롯추천 you sign up and deposit,
Gambling in Ohio - TheJTM Hub
BalasHapusGambling in Ohio · Hollywood Casino at baoji titanium Penn National Race Track and Casino · Hollywood Casino 부천 출장안마 at Hollywood Meadows · Hollywood Casino at · Casinos 밀양 출장샵 Near DC · INR 13 · Laughlin · Golden Gate Fields 경산 출장안마 · Columbus, 군산 출장샵 OH 13 · Isle Casino in Grand Rapids